Tak ada yang
berderik malam ini
Tak ada yang
tersenyum sekarang
Tak akan ada
Tak akan pernah
Semuanya tak
sepantasnya menerima kesalahan itu terlalu cepat
Kusimpul senyum
kebahagiaan
Kucoba
mengumpulkan puing-puing kepercayaan itu
Kuyakinkan untuk
maju selangkah
Memaksakan diri
untuk berkutat dengan penderitaan
Merayakan
kegagalan yang tengah tertawa lebar
Meratapi
kemenangan yang sedang duduk termenung
Keselarasan otak
dan hati jadi poros raga yang tengah tergeletak ini
Namun mereka
kerap berseteru
Membuat semuanya
bertambah runyam
Membuat semuanya
terlihat di luar kemampuan
Namun melodi ini
kembali muncul
Melodi
kemerdekaan yang membawaku menari menghentak hati
Melodi yang
kembali memberikan harapan palsu
Namun tetap
berhasil membuat semangat memacu langkah kakinya
Perlahan dan tak
pasti
Terangkat ditiup
angin
Terbuang di
kumpulan lumpur
Pelarian
terindah di atas kertas kusam membawaku menuju sebuah paham
Yang seharusnya
kupegang erat, keras, tak terlepas, terpaku, tak kan goyah
Bahwasanya :
PENOLAKAN ADALAH CARA TUHAN
UNTUK MEMBERITAHUMU BAHWA KAU SEDANG BERJALAN KE ARAH YANG SALAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar