Sabtu, 03 November 2012

Kertas Kusamku




Senang bisa melihat dia tersenyum lagi
Tapi
Sekarang dia kerap meratap
Sekarang dia sering berharap
Sekarang dia gemar menari bersama semua keinginannya

Kuyakin angin tak menyampaikan pesanku
Kuyakin pula awan hanya duduk termenung menggenggam erat pesan mereka
Hanya Azan yang terkadang bersiul sambil tersenyum simpul memberikan isyarat
Berharap dia kan mengerti padahal dia tak ada

Kulihat hujan sedang mengamati selembar kertas kusam
Kertas kusam yang bertuliskan :

Keyakinan...
 Ya... yang kau perlukan hanya sedikit keyakinan
 Keyakinan bahwa kau diciptakan berbeda
 Keyakinan bahwa kau diciptakan tak sama
 Kau tak perlu mendambakan apa yang orang lain miliki
 Layaknya tangan kanan yang tak pernah mendambakan jam
 Layaknya jempol yang tak pernah menginginkan cincin
Kau akan bahagia dengan apa Yang Maha Kuasa pernah janjikan pada Adam
 Jadilah harapan itu sendiri
 Jadilah dambaan itu sendiri
 Yeah... You did
 Of course... You have
Hanya saja kau tak menyadarinya”

Kemudian hujan menangis
Ia berlari mengayuh kaki menuju altar
Bersimpuh seraya berucap
“Aamiieen”

Yang Diatas pun tersenyum
Yang Diatas pun mengerti

Artikel yang berkaitan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar