Mereka tak terurus
Layaknya bangunan tua di tengah hutan yang lusuh
Tak ada lirik ketertarikan
Semua orang mendengus dan membuang muka
Adakah disana yang mengerti bahwa mereka butuh
perhatian
Lebih daripada perhatian kita terhadap orang diatas
yang suka bergumam tak jelas
Mereka menahan malu
Berkumpul tanpa tahu kemana perhentian selanjutnya
Berkah bagi yang rela memungut nasib
Atau terkubur di dalam perut bumi, menanti bumi
mencerna mereka
Tahukah orang lain
Mereka ancaman terbesar tempat tinggal orang-orang
udik tersebut
Mereka dimana-mana
Mereka berharap sambil tersenyum getir
Lalu bergumam :
“Mungkin
bukan sekarang, ataupun tahun depan. Tapi nanti pada waktunya, KAMI KUMPULAN
SAMPAH HINA INI AKAN MENJADI MIMPI BURUK BAGI SEMUA PENGHUNI BUMI”
Tepat ketika kami tak lagi menunggu dan memilih
nasib kami sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar